PERSIAPAN MENYAMBUT RAMADHAN (bag 3) Menyelesaikan permusuhan dan pertikaian antara kita dan saudara kita

🖊️Ustadz Arie Wibowo (Staff Pengajar PPS Ibnu Abbas Wiradesa

Untuk menyambut ramadhan yang mulia ini, maka bersihkanlah hati kita dari perselisihan dengan saudara kita. Serta perbaikilah hubungan diantara kita, jangan lagi tersisa kecuali kasih sayang dan hubungan baik antara kita.

Allah Ta’ala berfirman :

فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَصْلِحُوا۟ ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖ وَأَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

“Bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman”.

(Al Anfal : 1)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’diy Rahimahullah Ta’ala berkata :

“Perbaikilah hubungan diantara sesamamu yakni perbaikilah kebencian, permusuhan, dan persengketaan diantaramu dengan kasih sayang, hubungan baik, dan saling cinta. Dengan itu kalian bisa bersepakat, dan kebencian, permusuhan, serta persengketaan diantara kalian bisa sirna.” (Taisirul Karimir Rahman hal : 292)

Syaikh Kholid Mahmud Al Juhani Hafidzahullahu Ta’ala berkata :

Karena pertikaian dan permusuhan adalah sebab diantara sebab-sebab Allah Ta’ala tidak mengampuni dosa orang-orang yang bertikai.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda :

تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ فِي كُلِّ يَوْمِ خَمِيسٍ وَاثْنَيْنِ فَيَغْفِرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ لِكُلِّ امْرِئٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا امْرَأً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ ارْكُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا ارْكُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

“Sesungguhnya amalan itu di perlihatkan pada hari Senin dan Kamis, -atau beliau mengatakan, – Pada setiap hari Senin dan Kamis, lalu Allah mengampuni setiap muslim atau mukmin kecuali dua orang yang saling bermusuhan, Allah berfirman; ‘Akhirkanlah amalan keduanya.'”

(HR Muslim no : 6711)

Permusuhan dan saling menjauhi merupakan sebab di antara sebab-sebab masuk neraka.

Permusuhan dan saling menjauhi merupakan sebab di antara sebab-sebab masuk neraka.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ فَمَنْ هَجَرَ فَوْقَ ثَلَاثٍ فَمَاتَ دَخَلَ النَّارَ

Dan tidak halal seorang muslim menjauhi (mendiamkan) saudaranya lebih dari tiga malam, siapa yang melakukan hal itu lalu meninggal dunia maka ia akan masuk neraka “
HR Abu Dawud no : (4916) Dishahihkan Syaikh Al Bani dalam Shohiihul Jami’ no :(7659)

_(Al Mukhtashorul Mufiid fii Ahkaamis Shiyam wa Adabil Ied hal : 28-29)

Syaikh bin baz Rahimahullah Ta’ala berkata :

“Hadis tersebut menunjukkan haramnya memutuskan hubungan persaudaraan dan wajib memperbaiki hubungan setelah terputus lebih dari 3 hari adapun jika kurang dari 3 hari maka tidak mengapa, karena terkadang antar individu terjadi perselisihan dan terkadang terjadi pertikaian pada sebagian perkara tetapi haram jika melebihi 3 hari” (Al Mauqi’ Ar rosmiy)

Syaikh melanjutkan :

“Wajib bagi seorang mukmin dan mukminah menginginkan bersihnya hati dan tidak saling menjauhi, jika terjadi pertikaian tidak boleh lebih dari 3 hari. Namun jika lebih maka haram dan yang terbaik dari keduanya adalah yang lebih dahulu mengucapkan salam kepada saudaranya”. (Al Mauqi’Ar rosmiy)

Keutamaan memberikan maaf saudara kita.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :

مَا عَفَا رَجُلٌ إِلَّا زَادَهُ اللَّهُ بِهِ عِزًّا وَلَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَلَا عَفَا رَجُلٌ قَطُّ إِلَّا زَادَهُ اللَّهُ عِزًّا

“Tidaklah seseorang memberikan maaf kecuali Allah akan tambahkan baginya kemuliaan, tidaklah harta berkurang dengan sedekah dan tidak pula seseorang memberikan maaf kecuali akan Allah tambahkan baginya kemuliaan.” (HR Ahmad : 9268)

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

ارْحَمُوا تُرْحَمُوا وَاغْفِرُوا يَغْفِرْ اللَّهُ لَكُمْ

“Sayangilah maka kalian akan disayangi, dan ampunilah (kesalahan manusia) maka Allah akan mengampuni kesalahan kalian. HR Ahmad (2/165, 219), HR Bukhari dalam Adabul Mufrad (380) (lihat : Fiqhul Akhlaq wal Muamalat bainal mu’minin hal : 86)

Al Munawi rahimahullahu ta’ala berkata :

“Karena Allah Ta’ala mencintai nama-nama dan sifat-sifatnya diantaranya adalah Arrahmah, dan Al Afwu (Maha Pemaaf), sebab itu Allah Ta’ala mencintai makhluknya yang memiliki sifat pemaaf”. (Faidhul Qodhir 1/474).

Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita pribadi yang mudah memaafkan serta satukan hati-hati kaum muslimin di atas kebenaran.

Wallahu A’lam.

Tinggalkan Balasan